Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel Lekosit berwarna bening, bentuknya lebih besar dari
sel darah merah (eritrosit) namun jumlahnya lebih sedikit yaitu dalam 1mm3
terdapat 6000-9000 sel darah putih. Sel ini berisi sebuah inti yang berbelah
banyak dan protoplasmanya berbulir. Karena itu disebut sel berbulir
(granulosit); Kekurangan granulosit disebut granulasitopenia. Tidak adanya
granulosit disebut Agranulositosis yang dapat timbul setelah makan obat
tertentu termasuk juga beberapa antibiotik.
Granulosit juga memunyai enzim yang dapat memecah
protein, yang memungkinkan merusak jaringa hidup, menghancurkan dan
membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan
penyembuhan dimungkinkan. Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih,
peradangan dpat dihentikan sama sekali. Bila kegiatanya tidak berhenti dengan baik, maka dapat terbentuk nanah. Nanah
(pus) berisi “jenazah” dari
kuman. Fagosit yang terbunuh dalam perjuanganya melawan kuman yang menyerbu
masuk, disebut sel nanah (pus).
Demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah
itu, dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang telah mencair. Serya
pertempuran berlangsung, jika leukosit dapat mengalahkan organisme penyerbu
itu, maka semua bekas kerusakan, bakteri-bakteri baik yang masih hidup maupun
yang sudah mati, sel nanah dan jaringan yang meleleh akan disingkirkan oleh
granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
Apakah fungsi sel darah putih itu?
Leukosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan
terhadap kuman-kuman penyakit. Dengan kemampunanya sebagai fagosit (Fago
artinya saya makan), mereka memakan bakteri hidup yang masuk ke peredaran
darah. Pada watu menjalankan fungsi ini, mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan
gerakan amubuidnya ia dapat bergerak bebas di dalam dan keluar pembuluh darah serta berjalan
mengitari seluruh bagian tubuh.
Dengan cara ini ia dapat :
1. Mengepung daerah yang terinfeksi.
2. Menagkap kuman-kuman dan membombardirnya.
3. Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran.
Pada sifat fagositosis ini terdapat dua penggolongan
besar, yaitu :
1. Makrofagus, dapat memakan makhluk yang lebih besar dari padanya.
2. Mikrofagus, dapat memakan makhluk yang lebih kecil dari padanya,
msalnya sel darah putih terhadap jasad renik
(mikroba).
Jenis Sel darah putih Agranulosit :
·
Monosit
Bersifat
fagosit dan motil dengan inti bulat panjang, mampu mengadakan gerak amoboid.
Nilai normal dalam darah 2%-8%.
·
Limfosit
Tidak motil, inti satu, berfungsi untuk kekebalan. Limfosit membentuk 25% dari seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfa dan dalam sumsum tulang. Selain itu dibagi lagi menjadi limfosit besar dan kecil. Nilai normal dalam darah 20%-40%.
Jenis Sel darah putih
Granulosit :
·
Basofil
Sel
ini tidak sering dijumpai, bentuk dan ukuranya menyerupai netrofil,
sitoplasmanya mengandung granula bulat besar, berwarna biru tua, inti tertupi
oleh granula kasar dan kadang dijumpai adanya vakuola kecil pada sitoplasma. Nilai
normal dalam darah 0%-1%.
·
Netrofil Staf
Netrofil Staf
Berdiameter 10-15 miro meter, inti membentuk
huruf C atau S dan memunyai granula yang halus & tidak menutupi inti. Nilai
normal dalam darah 2%-6%.
·
Netrofil Segmen
Berdiameter 10 – 15 mikron, inti berlobus dan
memiliki granula yang halus, nilai normal dalam darah50%-70%.
·
Eosinofil
Memunyai diameter sekitar 10-15 mikron. Memiliki
inti yang berlobus, granula bulat besar berwarna merah/jingga. Sitoplasmanya dipenuhi
granula besar dan sitoplasmanya berwarna merah. Nilai normal dalam darah 1%-3%.